Dipatuk Kopi Pesisir Distrik Timur, Siapa Takut?
Feb 21, 2013
Loading...
Kota Makassar adalah ibu kota Sulawesi Selatan. Menurut sejarah, di kota tersebut, lahir seorang pahlawan yang bernama Hasanuddin. Ia adalah seorang Sultan dari sebuah kerajaan islam. Kerajaan itu disebut Kerajaan Gowa.
Lantaran sangat gigih menentang kolonialisme Belanja, Sultan Hasanuddin diberi julukan "Ayam Jantan dari Timur". Penjajahan Belanda ditentang dan dilawan hingga titik darah penghabisan.
Di samping itu, Makasar juga terkenal akan wilayah pesisirnya. Pantai Losari menawarkan keindahan dan eksotisme alam tropis.
Si "Ayam Jantan dari Timur" dan Pantai Losari. Dua hal itu pastinya sudah banyak yang tahu. Tapi, tahukah Anda kalau di distrik pesisir wilayah timur Indonesia itu menyimpan sebuah kenikmatan kopi yang bercita rasa kuat seperti ganasnya ayam jantan di gelanggang aduan? Siap-siap dipatuk!
Biji kopi robusta, khas dataran tinggi Indonesia dihaluskan hingga menjadi serbuk. Barulah serbuk kopi dimasak bersama air secukupnya memakai dry filter. Setelah beberapa lama, air berwarna hitam pekat mulai menetes pasti.
Tetes demi tetes cairan kopi agak kental memenuhi cangkir. Dengan cara pemasakan seperti itu, cita rasa robusta tak banyak menguap. Tak ayal rasa dan aroma robusta begitu kuat. Ganas! Siap mematuk siapa saja yang berani coba-coba menyerutupnya.
Tapi, siapa takut? Di balik itu semua, tersimpan kenikmatan harum dan cita rasa kopi. Kopi yang diracik sedemikian detail begitu menggiurkan. Pastilah cairan itu menyimpan cita rasa yang begitu kuat dan nimat.
Harumnya robusta tetap tak mau berkompromi meski telah dicampur dengan susu dan gula, begitu sampai di meja hidang. Di kedai Kopi Oey Cabang Trisula, Makassar, Sulawesi Selatan, racikan kopi seperti itu disebut Coffie Soesoe Indotjina.
Cita rasa kopi yang seperti itu sepertinya pas diseruput di pagi hari. Membakar semangat, menjawab alasan kenapa masih layak diberi kemerdekaan menghirup napas di bumi Indonesia.
Loading...
loading...