Gara-gara Bocah Ini, Begal Bengis Mendadak Taubat, Kisah Pertaubatannya Sungguh Mengharukan
Jan 21, 2018
Loading...
Jika Tuhan sudah berkehendak, hidayah bisa datang lewat mana saja, tak terkecuali lewat perantara seorang bocah sekalipun. Hal itu yang dialami Ali bin Baswad, seorang begal yang terkenal bengis dan sadis.
Lantaran terkenal bengis dan sadis, namanya sering disebut-sebut untuk menakut-nakuti anak kecil. Anak kecil yang rewel akan diam seketika begitu mendengar ibunya mengucapkan nama begal sadis itu.
Suatu ketika, ada anak kecil yang rewel. Ibunya jengkel dan mulai menakut-nakuti anaknya dengan nama Ali bin Baswad.
"Diam. Kalau tak mau diam, kuundang Ali bin Baswad kemari," kata ibu tersebut. Mendadak diamlah anak itu dari tangisnya.
Tak disangka, secara kebetulan Ali bin Baswad lewat dan mendengar perkataan si ibu tadi. Hatinya terhenyak mendengar kalimat tersebut.
"Celaka! Begitu terkenalnya aku sebagai penjahat, sampai namaku digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil," gumam Ali bin Baswad.
Seketika tubuhnya lemas karena tersentuh perasaannya. Rupanya Ali bin Baswad mendapat hidayah. Hatinya luruh dan ingin bertaubat malam itu juga.
Golok yang sedianya akan digunakan untuk melancarkan aksi pembegalan pun terjatuh dari genggamannya. Ia lantas berbalik arah menuju rumah.
Ia mengetuk pintu rumanya dan mendapati anaknya yang masih kecil menjawab.
"Siapa itu?"
"Aku, ayahmu."
"Kau bukan ayahku. Suara ayahku tak selembut ini," jawab anaknya.
"Memang anakku, yang datang serakang bukan ayahmu yang keluar rumah tadi. Bukalah pintu, Nak."
Betapa terkejutnya anak Ali bin Baswad begitu membuka pintu. Ia melihat ayahnya tunduk menangis dan langsung memeluk dirinya.
"Anakku..."
"Besok ikat leher ayah ini dan tuntun keliling kampung."
"Katakan kepada temanmu, bila ingin tahu penjahat yang banyak dosanya, ya ayahmu ini."
"Tetapi malam tadi, orang yang jahat itu telah insyaf," sambil menangis tersedu-sedu.
Mendengar pertobatan ayahnya dan melihat kondisi ayahnya yang begitu berserah diri, sang anak pun ikut menangis karena rasa haru.
"Kau sekarang benar-benar ayahku," ucap sang anak sambil menuntun Ali bin Baswad masuk rumah.
Sumber: 50 Kisah Nyata: Mengungkap Kisah-kisah Hikmah Terpendam
Lantaran terkenal bengis dan sadis, namanya sering disebut-sebut untuk menakut-nakuti anak kecil. Anak kecil yang rewel akan diam seketika begitu mendengar ibunya mengucapkan nama begal sadis itu.
Suatu ketika, ada anak kecil yang rewel. Ibunya jengkel dan mulai menakut-nakuti anaknya dengan nama Ali bin Baswad.
"Diam. Kalau tak mau diam, kuundang Ali bin Baswad kemari," kata ibu tersebut. Mendadak diamlah anak itu dari tangisnya.
Tak disangka, secara kebetulan Ali bin Baswad lewat dan mendengar perkataan si ibu tadi. Hatinya terhenyak mendengar kalimat tersebut.
"Celaka! Begitu terkenalnya aku sebagai penjahat, sampai namaku digunakan untuk menakut-nakuti anak kecil," gumam Ali bin Baswad.
Seketika tubuhnya lemas karena tersentuh perasaannya. Rupanya Ali bin Baswad mendapat hidayah. Hatinya luruh dan ingin bertaubat malam itu juga.
Golok yang sedianya akan digunakan untuk melancarkan aksi pembegalan pun terjatuh dari genggamannya. Ia lantas berbalik arah menuju rumah.
Ia mengetuk pintu rumanya dan mendapati anaknya yang masih kecil menjawab.
"Siapa itu?"
"Aku, ayahmu."
"Kau bukan ayahku. Suara ayahku tak selembut ini," jawab anaknya.
"Memang anakku, yang datang serakang bukan ayahmu yang keluar rumah tadi. Bukalah pintu, Nak."
Betapa terkejutnya anak Ali bin Baswad begitu membuka pintu. Ia melihat ayahnya tunduk menangis dan langsung memeluk dirinya.
"Anakku..."
"Besok ikat leher ayah ini dan tuntun keliling kampung."
"Katakan kepada temanmu, bila ingin tahu penjahat yang banyak dosanya, ya ayahmu ini."
"Tetapi malam tadi, orang yang jahat itu telah insyaf," sambil menangis tersedu-sedu.
Mendengar pertobatan ayahnya dan melihat kondisi ayahnya yang begitu berserah diri, sang anak pun ikut menangis karena rasa haru.
"Kau sekarang benar-benar ayahku," ucap sang anak sambil menuntun Ali bin Baswad masuk rumah.
Sumber: 50 Kisah Nyata: Mengungkap Kisah-kisah Hikmah Terpendam
Loading...
loading...