Hikmah Melayani dengan Ramah
Sep 20, 2018
Add Comment
Loading...
Rasulullah Muhammad SAW pernah berpesan bahwa orang beriman itu bersikap ramah. Tiada kebaikan bagi seseorang yang bersikap tidak ramah. Dan, sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Demikian diriwayatkan HR Thabrani dan Daruquthni.
Pesan ini menganjurkan kepada umatnya agar menjadi manusia yang ramah dan bermanfaat untuk sesamanya. Pesan ini dapat juga diartikan bahwa umat Muslim tidak boleh melakukan perbuatan mudarat, merusak, apalagi sampai berbuat zalim. Menghormati dan melayani sesama dengan adil, penuh dedikasi, dan profesional harus menjadi denyut nadi umat Muslim.
Memberikan manfaat kepada sesama tidak selalu berupa materi. Kemanfaatan yang kita berikan juga bisa berupa ilmu, tenaga, sikap santan, atau memberikan pelayanan yang terbaik bagi sesama. Sebesar atau sekecil apun kebaikan yang kita perbuat senantiasa dilandasi dengan keikhlasan.
Seperti diriwayatkan HR Bukhari, Rasulullah juga pernah berpesan agar jangan pernah meremehkan perbuatan baik meskipun kecil. Bahkan, hanya memberi sambutan kepada saudara dengan muka ceria, pun itu baik dihadapan Allah.
Seorang Muslim sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik dan melakukannya tulus ikhlas. Yakin bahwa melayani sesama memiliki kedudukan yang mulia di hadapan Allah SWT.
Ini cocok dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan HR Muslim, "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
Apapun profesi atau pekerjaan kita, berikanlah pelayanan yang terbaik. Seorang pedagang, misalnya. Jadilah pedagang yang ramah, memudahkan urusan pembeli dengan berlaku adil, dan tak mengurangi timbangan. Begitu juga dengan umat Muslim dengan profesi lain.
"Dan, siapa yang memudahkan orang dalam kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim)
Dan selalu ingatlah, sekecil apapun amalan yang kita perbuat, pasti akan kembali kepada kita. Selalu bersikaplah ramah dan memberikan manfaat kepada sesama. Lakukan yang terbaik, insya Allah kita akan mendapatkan hikmahnya.
Pesan ini menganjurkan kepada umatnya agar menjadi manusia yang ramah dan bermanfaat untuk sesamanya. Pesan ini dapat juga diartikan bahwa umat Muslim tidak boleh melakukan perbuatan mudarat, merusak, apalagi sampai berbuat zalim. Menghormati dan melayani sesama dengan adil, penuh dedikasi, dan profesional harus menjadi denyut nadi umat Muslim.
ilustrasi |
Memberikan manfaat kepada sesama tidak selalu berupa materi. Kemanfaatan yang kita berikan juga bisa berupa ilmu, tenaga, sikap santan, atau memberikan pelayanan yang terbaik bagi sesama. Sebesar atau sekecil apun kebaikan yang kita perbuat senantiasa dilandasi dengan keikhlasan.
Seperti diriwayatkan HR Bukhari, Rasulullah juga pernah berpesan agar jangan pernah meremehkan perbuatan baik meskipun kecil. Bahkan, hanya memberi sambutan kepada saudara dengan muka ceria, pun itu baik dihadapan Allah.
Seorang Muslim sejati tidak akan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik dan melakukannya tulus ikhlas. Yakin bahwa melayani sesama memiliki kedudukan yang mulia di hadapan Allah SWT.
Ini cocok dengan sabda Rasulullah yang diriwayatkan HR Muslim, "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."
Apapun profesi atau pekerjaan kita, berikanlah pelayanan yang terbaik. Seorang pedagang, misalnya. Jadilah pedagang yang ramah, memudahkan urusan pembeli dengan berlaku adil, dan tak mengurangi timbangan. Begitu juga dengan umat Muslim dengan profesi lain.
"Dan, siapa yang memudahkan orang dalam kesulitan, niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan di akhirat." (HR Muslim)
Dan selalu ingatlah, sekecil apapun amalan yang kita perbuat, pasti akan kembali kepada kita. Selalu bersikaplah ramah dan memberikan manfaat kepada sesama. Lakukan yang terbaik, insya Allah kita akan mendapatkan hikmahnya.
Loading...
loading...
0 Response to "Hikmah Melayani dengan Ramah"
Post a Comment