Buta dan Lumpuh, Kisah Hidup Orang Ini Bikin Kita Malu
Apr 22, 2019
Add Comment
Loading...
Umat Muslim seharusnya mengenal sosok bernama Ibrahim bin Adham. Beliau adalah seorang ulama yang sangat zuhud dari golongan tabi'ut tabi'in. Salah satu sufi yang termasyhur.
Tak sedikit pengalaman hidup serta kisah spiritualnya yang penuh hikmah untuk mengajak kita agar selalu ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Di suatu hari, beliau sedang berjalan dan menyaksikan pemandangan aneh. Dari jarak sepelemparan batu, beliau melihat seorang pria lumpuh karena tidak memiliki tangan dan kaki berada di pinggir jalan.
Sesekali, orang-orang yang lewat di sana memberi dan menyuapkan makanan kepada pria malang itu.
"Alhamdulillah 'ala ni'amihi 'adhiimah wa 'athaayaahul jasiimah," ucap pria lumpuh usai menelam makanan yang disuapkan oleh orang-orang yang lewat tadi.
Merasa iba dan juga penasaran, Ibrahim bin Adham lantas menghampiri pria malang tersebut. Ternyata bukan cuma lumpuh, pria itu juga buta dan kulitnya rusak karena penyakit kusta.
"Wahai Saudaraku, apa yang terjadi dengan matamu?" tanya Ibrahim bin Adham.
"Aku buta, karena itu aku tidak bisa melihat," jawab pria malang itu pendek.
"Apa yang terjadi dengan kaki dan tanganmu?" tanya Ibrahim bin Adham lagi.
"Kaki dan tanganku terpotong, karena itu aku lumpuh," jawab pria tersebut.
"Lalu, apa gerangan yang menimpa kulitmu?" tanya Ibrahim bin Adham lagi.
"Aku terkena penyakit kusta."
"Bagaimana kamu makan?"
"Seperti yang engkau lihat, Allah menggerakkan tangan-tangan manusia yang lewat untuk menyuapiku," jawam pria tersebut dengan raut muka yang menyenangkan.
"Rumahmu di mana?" tanya Ibrahim bin Adham penasaran.
"Aku tidak punya rumah. Rumahku yang di sini, bumi sebagai lantainya dan langit sebagai atamnya," jawabnya.
"Lantas, apa yang Engkau katakan tadi setelah mendapatkan makanan dari orang-orang yang lewat?"
"Aku mengatakan, Alhamdulillah 'ala ni'amihil 'adhiimah wa 'athaayaahul jasiimah."
Jikalau ditermahkan artinya adalah Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang agung dan karunia-Nya yang besar.
Sekali lagi, hati Ibrahim bin Adham pun bergetar. Orang ini mendapat ujian yang begitu banyak dan berat. Tidak bisa jalan karena lumpuh, tidak bisa melihat karena buta, kesakitan karena menderita kusta, dan tidak punya rumah untuk berteduh dari panas dan hujan.
Tapi, ia lebih banyak bersyukur dan tak menghiraukan semua kekurangan dan penderitaan yang dialaminya.
"Jika engkau buta, lumpuh, tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah, dan tidak punya rumah, lantas di mana nikmat-nikmat yang agung dan karunia yang besar itu wahai Saudaraku?" tanya Ibrahim bin Adham seraya mengusap air mata yang tak disadarinya telah membasahi pipi.
"Wahai Saudaraku, bukankah Allah masih memberi aku lisan untuk berdzikir dan hati untuk bersyukur?"
"Lalu, nikmat yang mana lagi yang lebih agung daripada ini?" jawabnya.
Subhanallah... Meski ditimpa kemalangan yang begitu besar dan berat, namun pria tersebut tetap pandai bersyukur dan menjad orang yang berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tengok dan bandingkan dengan diri kita sendiri. Semoga kita mendapat pelajaran dan hikmat yang besar dari kisah nyata ini. Aamiin.
Tak sedikit pengalaman hidup serta kisah spiritualnya yang penuh hikmah untuk mengajak kita agar selalu ingat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Di suatu hari, beliau sedang berjalan dan menyaksikan pemandangan aneh. Dari jarak sepelemparan batu, beliau melihat seorang pria lumpuh karena tidak memiliki tangan dan kaki berada di pinggir jalan.
ilustrasi |
Sesekali, orang-orang yang lewat di sana memberi dan menyuapkan makanan kepada pria malang itu.
"Alhamdulillah 'ala ni'amihi 'adhiimah wa 'athaayaahul jasiimah," ucap pria lumpuh usai menelam makanan yang disuapkan oleh orang-orang yang lewat tadi.
Merasa iba dan juga penasaran, Ibrahim bin Adham lantas menghampiri pria malang tersebut. Ternyata bukan cuma lumpuh, pria itu juga buta dan kulitnya rusak karena penyakit kusta.
"Wahai Saudaraku, apa yang terjadi dengan matamu?" tanya Ibrahim bin Adham.
"Aku buta, karena itu aku tidak bisa melihat," jawab pria malang itu pendek.
"Apa yang terjadi dengan kaki dan tanganmu?" tanya Ibrahim bin Adham lagi.
"Kaki dan tanganku terpotong, karena itu aku lumpuh," jawab pria tersebut.
"Lalu, apa gerangan yang menimpa kulitmu?" tanya Ibrahim bin Adham lagi.
"Aku terkena penyakit kusta."
"Bagaimana kamu makan?"
"Seperti yang engkau lihat, Allah menggerakkan tangan-tangan manusia yang lewat untuk menyuapiku," jawam pria tersebut dengan raut muka yang menyenangkan.
"Rumahmu di mana?" tanya Ibrahim bin Adham penasaran.
"Aku tidak punya rumah. Rumahku yang di sini, bumi sebagai lantainya dan langit sebagai atamnya," jawabnya.
"Lantas, apa yang Engkau katakan tadi setelah mendapatkan makanan dari orang-orang yang lewat?"
"Aku mengatakan, Alhamdulillah 'ala ni'amihil 'adhiimah wa 'athaayaahul jasiimah."
Jikalau ditermahkan artinya adalah Segala puji bagi Allah atas nikmat-nikmat-Nya yang agung dan karunia-Nya yang besar.
Sekali lagi, hati Ibrahim bin Adham pun bergetar. Orang ini mendapat ujian yang begitu banyak dan berat. Tidak bisa jalan karena lumpuh, tidak bisa melihat karena buta, kesakitan karena menderita kusta, dan tidak punya rumah untuk berteduh dari panas dan hujan.
Simak juga:
Dikira Gila, Ternyata Malah Waliyullah yang Numbali Kendal
⤵️
Tapi, ia lebih banyak bersyukur dan tak menghiraukan semua kekurangan dan penderitaan yang dialaminya.
"Jika engkau buta, lumpuh, tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah, dan tidak punya rumah, lantas di mana nikmat-nikmat yang agung dan karunia yang besar itu wahai Saudaraku?" tanya Ibrahim bin Adham seraya mengusap air mata yang tak disadarinya telah membasahi pipi.
"Wahai Saudaraku, bukankah Allah masih memberi aku lisan untuk berdzikir dan hati untuk bersyukur?"
"Lalu, nikmat yang mana lagi yang lebih agung daripada ini?" jawabnya.
Subhanallah... Meski ditimpa kemalangan yang begitu besar dan berat, namun pria tersebut tetap pandai bersyukur dan menjad orang yang berserah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tengok dan bandingkan dengan diri kita sendiri. Semoga kita mendapat pelajaran dan hikmat yang besar dari kisah nyata ini. Aamiin.
Loading...
loading...
0 Response to "Buta dan Lumpuh, Kisah Hidup Orang Ini Bikin Kita Malu"
Post a Comment