Dibunuh, Dipenggal, Mayatnya Dibuang ke Sungai, Si Cantik Ini Kini Meminta Tumbal


Loading...
Bukan cuma gedung Lawang Sewu yang menyimpan kisah seram yang membuat bulu kuduk siapa saja yang mendengar atau bahkan mengalaminya jadi merinding ketakutan. Di sebelah barat daya pusat pemerintaha Kota Semarang, ada kisah misteri yang tak kalah menyeramkan yang telah meresahkan warga sejak puluhan tahu silam.

Yaitu, sosok hantu kuntilanak tanpa kepala. Menurut penuturan warga, sosok tak kasat mata itu kerap menampakkan diri di turunan Jalur Silayur, Ngaliyan, Semarang.


Karena sering terjadi kecelakaan, jalur itu sampai dijuluki jalur tengkorak. Sudah tak terhitung lagi nyawa yang telah melayang akibat rentetan peristiwa kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut. Sampai-sampai, kecelakaan truk akibat rem blong, sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi warga sekitar.

Secara topografi, Jalur Silayur memiliki tanjakan dan turunan yang cukup curam serta tikungan berkelok-kelok yang juga cukup tajam. Sehingga dibutuhkan ekstra kehati-hatian dari para pengendara ketika melintasi jalur tersebut.


Ditambah lagi, Silayur tergolong jalur padat kendaraan. Pasalnya, jalur itu merupakan salah satu jalur utama lintas kota Semarang-Boja (Kendal). Lengah sedikit saja, nyawa menjadi taruhannya.

Namun begitu, banyak warga yang mengaitkan peristiwa-peristiwa kecelakaan di jalur tersebut dengan sosok hantu kuntilanak tanpa kepala yang meminta tumbal. Menurut penuturan warga, hantu itu sering menampakkan wujudnya di tepi jalan dengan gaun putih bersimbah darah, tanpa kepala.

Penampakannya kerap membuat pengendara terkejut campur ketakutan hingga memecah konsentrasi, dan akhirnya terjadilah kecelakaan.

Menurut cerita yang tersebar dari mulut ke mulut, kuntilanak tanpa kepala itu adalah arwah penasaran dari seorang wanita bernama Ranem.

Dikisahkan, Ramen adalah gadis cantik asal Solo, Jawa Tengah. Namun sayang, perjalanan hidupnya tak secantik wajahnya.

Ranem merantau ke Semarang untuk menjadi PSK. Karena kecantikannya, dalam waktu singkat ia pun menjadi primadona di salah satu lokalisasi tersohor di Semarang pada era 80-an.

Sial bagi dirinya. Beberapa minggu sebelum Lebaran, peristiwa tragis menimpanya. Ia dibunuh pria yang sakit hati karena cintanya ditolak. Kepalanya di penggal dan mayatnya dibuang di sungai dekat Silayur.

Meski pelakunya berhasil ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, namun arwah Ranem rupanya masih penasaran dan bergentayangan menghantui warga sekitar serta orang-orang yang melintas di kawasan tersebut, khususnya di turunan Silayur.

Suara wanita yang mengis lirih sudah menjadi hal yang biasa didengar oleh warga sekitar. Ranem yang kini sudah terlanjur diyakini jelmaan dari kuntilanak tanpa kepala itu kerap diikuti puluhan atau bahkan ratusan sosok cebol berbadan hitam dengan mata melotot berwarna putih.

Dia jugalah yang disebut-sebut yang menjadi penguasa alam gaib di Bukit Silayur, Ngaliyan. Muncul juga mitos hubungan gaib antara Bukit Silayur dan Bukit Gombel. Pasalnya, setiap kali terjadi kecelakaan di Gombel, dapat dipastikan beberapa hari kemudian terjadi juga kecelakaan di turunan Silayur. Hal itu sudah berlangsung selama belasan tahun.

Selain kuntilanak tanpa kepala, menurut penuturan warga, sering muncul juga penampakan pocong, ular besar, dan macan tunggon (penunggu) di Silayur setiap malam Jumat. Dan, masih banyak lagi sosok astral yang menghantui warga setempat dan orang-orang yang lewat di sana. Kendati begitu, pesona alam Bukit Silayur tetaplah tak pernah sirna.

Sumber: rmoljateng.com
Loading...

loading...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Dibunuh, Dipenggal, Mayatnya Dibuang ke Sungai, Si Cantik Ini Kini Meminta Tumbal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel