Kuning Atau Putihnya yang Lebih 'Jahat'? Ini Fakta tentang Telur yang Bikin Geger!
Apr 11, 2019
Add Comment
Loading...
Anda pasti sudah tahu jika telur merupakan salah satu bahan makanan pokok kaya protein. Zat ini merupakan sumber energi yang baik untuk tubuh.
Hanya saja, banyak orang menjadi takut mengonsumsi telur karena bagian kuningnya disebut-sebut 'bersifat jahat' karena dipercaya menjandung lemak dan kolesterol tinggi.
Tak jarang hal itu sampai memunculkan silang pendapat di antara mereka orang awam.
Sayangnya, penilaian tentang kuning telur yang memiliki 'sifat jahat' itu sudah terlanjur diyakini oleh banyak orang selama bertahun-tahun.
Tak ayal jika ketakutan pada kebanyakan orang awam yang punya perhatian khusus terhadap lemak dan kolesterol dalam tubuhnya untuk mengonsumsi kuning telur pun semakin menjadi-jadi.
Bahkan, di tahun 2015, Pedoman Diet Amerika Serikat (AS) sampai mengeluarkan pedoman dalam mengonsumsi telur. Yakni, hanya 300 miligram per hari.
Jumlah konsumsi tersebut dipercaya tidak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga memiliki risiko penyakit jantung.
Lantas, benarkah kuning telur menyumbang peran risiko tersebut?
Allison Koch, seorang ahli diet olahraga di Chicago, AS, mencoba menerangkan.
Dia tak memungkiri jika kadar kolesterol di dalam telur memang tinggi. Tapi, hal itu tidak serta-merta menjadikannya sebagai penyebab penyakit jantung.
Pendapat tersebut sejalan dengan hasil dari sebuah riset yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition melaporkan klaim bahwa telur tidak akan menyebabkan penyakit jantung, seperti yang dikhawatirkan banyak orang awam.
Riset tersebut merupakan hasil review lebih dari 12 studi yang coba membuktikan bahwa pada individu yang sehat, telur tidak akan menyebabkan penyakit jantung atau kematian yang terkait penyakit jantung.
Sebuah penelitian lagi, yang kali ini diterbitkan oleh Journal of American Medical Association menyebutkan, mengonsumsi 1 telur per hari tidak berkontribusi pada penyakit jantung.
Jadi, tak perlu geger lagi tentang jahat tidaknya kuning telur untuk tubuh kita.
Koch menganjurkan agar kita tak perlu takut makan telur, khususnya waktu sarapan, karena sangat baik untuk pemulihan otot.
Yang mungkin Anda tidak ketahui adalah lemak dalam kuning telur membantu menyerap vitamin D dan E. Namun, konsumsilah dalam jumlah cukup. Sebutir telur setiap hari akan memberi manfaat maksimal.
Koch menyatakan bahwa mengonsumsi kuning telur sangat dianjurkan bagi para atlet karena dapat menjaga berat badan berkat kandungan proteinnya.
Perlu Anda tahu, sebutir telur mengandung sekitar 6 gram protein, 13 vitamin dan mineral (termasuk vitamin D dan E), 5 gram lemak (termasuk 1,5 gram lemak jenuh, dan 70 kalori).
Adapun 2 sendok makan putih telur mengandung 3 gram protein dan dua mineral (kalium dan natrium) serta 17 kalori.
Sedangkan pada kuning telur mengandung 4 gram protein dan sebagian besar nutrisi, termasuk kolin yang sangat baik untuk menunjang kesehatan mata dan otak. Dan, sebagian juga kolesterol.
Namun, bukan kolesterol dari kuning telur yang harus dikhawatirkan. Seharusnya, kita lebih mengkhawatirkan seberapa banyak makanan mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh kita.
Sebab, 2 jenis lemak jahat itulah yang lebih punya pengaruh kuat terhadap risiko penyakit jantung.
Nah, sekarang sudah jelas, bukan? Jadi, tak perlu lagi ada silang pendapat soal ini ya.
Semoga berguna! (Bangkapos, Detik)
Hanya saja, banyak orang menjadi takut mengonsumsi telur karena bagian kuningnya disebut-sebut 'bersifat jahat' karena dipercaya menjandung lemak dan kolesterol tinggi.
Tak jarang hal itu sampai memunculkan silang pendapat di antara mereka orang awam.
Sayangnya, penilaian tentang kuning telur yang memiliki 'sifat jahat' itu sudah terlanjur diyakini oleh banyak orang selama bertahun-tahun.
Tak ayal jika ketakutan pada kebanyakan orang awam yang punya perhatian khusus terhadap lemak dan kolesterol dalam tubuhnya untuk mengonsumsi kuning telur pun semakin menjadi-jadi.
Bahkan, di tahun 2015, Pedoman Diet Amerika Serikat (AS) sampai mengeluarkan pedoman dalam mengonsumsi telur. Yakni, hanya 300 miligram per hari.
Jumlah konsumsi tersebut dipercaya tidak akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga memiliki risiko penyakit jantung.
Lantas, benarkah kuning telur menyumbang peran risiko tersebut?
Allison Koch, seorang ahli diet olahraga di Chicago, AS, mencoba menerangkan.
Dia tak memungkiri jika kadar kolesterol di dalam telur memang tinggi. Tapi, hal itu tidak serta-merta menjadikannya sebagai penyebab penyakit jantung.
Pendapat tersebut sejalan dengan hasil dari sebuah riset yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition melaporkan klaim bahwa telur tidak akan menyebabkan penyakit jantung, seperti yang dikhawatirkan banyak orang awam.
Riset tersebut merupakan hasil review lebih dari 12 studi yang coba membuktikan bahwa pada individu yang sehat, telur tidak akan menyebabkan penyakit jantung atau kematian yang terkait penyakit jantung.
Sebuah penelitian lagi, yang kali ini diterbitkan oleh Journal of American Medical Association menyebutkan, mengonsumsi 1 telur per hari tidak berkontribusi pada penyakit jantung.
Jadi, tak perlu geger lagi tentang jahat tidaknya kuning telur untuk tubuh kita.
Koch menganjurkan agar kita tak perlu takut makan telur, khususnya waktu sarapan, karena sangat baik untuk pemulihan otot.
Yang mungkin Anda tidak ketahui adalah lemak dalam kuning telur membantu menyerap vitamin D dan E. Namun, konsumsilah dalam jumlah cukup. Sebutir telur setiap hari akan memberi manfaat maksimal.
Koch menyatakan bahwa mengonsumsi kuning telur sangat dianjurkan bagi para atlet karena dapat menjaga berat badan berkat kandungan proteinnya.
Perlu Anda tahu, sebutir telur mengandung sekitar 6 gram protein, 13 vitamin dan mineral (termasuk vitamin D dan E), 5 gram lemak (termasuk 1,5 gram lemak jenuh, dan 70 kalori).
Adapun 2 sendok makan putih telur mengandung 3 gram protein dan dua mineral (kalium dan natrium) serta 17 kalori.
Sedangkan pada kuning telur mengandung 4 gram protein dan sebagian besar nutrisi, termasuk kolin yang sangat baik untuk menunjang kesehatan mata dan otak. Dan, sebagian juga kolesterol.
Namun, bukan kolesterol dari kuning telur yang harus dikhawatirkan. Seharusnya, kita lebih mengkhawatirkan seberapa banyak makanan mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang masuk ke dalam tubuh kita.
Sebab, 2 jenis lemak jahat itulah yang lebih punya pengaruh kuat terhadap risiko penyakit jantung.
Nah, sekarang sudah jelas, bukan? Jadi, tak perlu lagi ada silang pendapat soal ini ya.
Semoga berguna! (Bangkapos, Detik)
Loading...
loading...
0 Response to "Kuning Atau Putihnya yang Lebih 'Jahat'? Ini Fakta tentang Telur yang Bikin Geger!"
Post a Comment