7 Makanan Tradisional yang Wajib Ada untuk Merayakan Natal


Loading...
Sebagai negara bineka tunggal ika, Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa. Bukan itu saja, masyarakat Indonesia juga memiliki agama/keyakinan yang berbeda-beda pula. Seperti, Islam, Nasrani (Katholik dan Kristen), Budha, Hindu, dan Konghuchu.

Meski begitu, namun sejauh ini kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan kehidupan yang rukun dan damai. Walau tak menafikan adanya konflik kecil di antara sesama. Namun, hal itu tetap tak menggoyahkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Sama halnya dengan perayaan hari raya keagamaan, umat Nasrani di Indonesia juga punya makanan atau masakan tradisional yang hampir selalu ada disetiap momen perayaan Natal. Apa saja makanan tradisional tersebut? Yuk, simak ulasan singkatnya berikut ini!

1. Ayam rica-rica khas Manado

ayam rica-rica

Bukan cuma masyarakat Manado saja yang suka dengan cita rasa ayam rica-rica. Bahkan, hampir setiap daerah punya masakan rica-rica. Meski namanya saja, tapi setiap daerah memiliki cita rasa rica-rica tersendiri. Tak terkecuali rica-rica khas Manado.

Nah, saat Natal tiba, masyarakat Manado selalu memasak ayam rica-rica. Rasanya pedas dan sangat khas.

2. Klapertart

klapertart

Bukan cuma ayam rica-rica, masyarakat Manado juga punya makanan tradisional lain yang wajib ada untuk menyambut Natal. Ya, kue klapertart khas Manado.

Kue ini cukup unik karena menggunakan daging buah kelapa muda. Tak ayal jika rasanya sangat gurih dan menggoda selera.

3. Ikan kuah kuning khas Ambon

ikan kuah kuning

Kalau yang ini adalah makanan andalan masyarakat Ambon. Ikan kuah kuning khas Ambon pasti selalu ada untuk merayakan momen Natal di sana.

Tak hanya enak disantap dengan nasi putih, ikan kuah kuning khas Ambon ini juga biasa disajikan bersama sagu sebagai sumper proteinnya.

4. Kue poporcis

poporcis

Setelah puas menyantap ikan kuah kuning, menu penutup yang selalu ada di kalangan masyarakat Ambon saat merayakan Natal adalah kue poporcis.

Selain sebagai menu penutup, biasanya kue poporcis (poffertjes) ini dijadikan sebagai menu sarapan ringan karena cukup mengenyangkan. Bahan dasarnya adalah campuran labu kuning dan tepung terigu.

5. Ayam budu-budu khas Makassar

ayam budu-budu

Selain Islam, rupanya masyarakat Makassar juga cukup banyak yang memeluk agama Nasrani. Jadi, tak heran jika perayaan Natal di sana cukup meriah.

Adapun hidangan yang selalu ada untuk merayakan Natal adalah ayam budu-budu. Cira rasa asin dan asam sangat kental pada masakan ini.

6. Lapet khas Tapanuli

lapet Tapanuli

Bukan cuma masyarakat Jawa yang suka kue lapet. Rupanya, masyarakat Tapanuli juga suka dan punya salah satu kue lapet yang dibuat dari campuran tepung beras dan kelapa parut yang diisi dengan gula merah.

Makanan atau kudapan ini juga termasuk cemilan yang selalu ada saat merayakan Natal. Rasanya cukup unik, perpaduan antara manis, gurih, dan asin.

7. Kue bagea khas NTT

kue bagea

Yang terakhir ada kue bagea. Ya, kue kering yang satu ini merupakan kue khas masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Bahan yang digunakan untuk membuat kue kering bagea mirip dengan kue kering kacang. Tapi rasanya tetap sedikit berbeda. Kue ini pula lah yang biasa dihidangkan masyarakat Nasrani di NTT untuk memeriahkan Hari Raya Natal.

Nah, itulah 7 makanan tradisional yang selalu ada untuk memeriahkan Natal di Indonesia. Selamat Natal dan Tahun Baru 2019! Jangan lewatkan juga 9+ destinasi wisata edukasi untuk isi liburan anak sekolah.
Loading...

loading...

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "7 Makanan Tradisional yang Wajib Ada untuk Merayakan Natal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel